Permainan Dakon Yang Syarat Akan Manfaat

Ninjutsu.eu.org-Dhakon adalah salah satu jenis permainan yang dapat dimainkan oleh anak-anak laki-laki maupun perempuan. Bahkan, dakon bisa juga dimainkan oleh orang dewasa sebagai sarana rekreasi.
Dakon sebenarnya adalah alat untuk bermain congklak. Alat ini terbuat dari kayu dengan panjang 50 cm, lebar 20 cm, dan tebal 10 cm. Bagian atas kayu ini diberi lubang dengan 5 cm untuk diameternya dan 3 cm untuk dalamnya. Jumlah lubang dakon minimal 12 buah.
Permainan ini membutuhkan biji dakon. Biji dakon ini bisa menggunakan biji sawo kecil atau sawo manila, atau pun kelereng kecil.



Bermain dakon dimungkinkan tanpa kayu sebagai arena. Dakon bisa dimainkan di atas tanah dengan membuat lubang-lubang kecil di tanah sejumlah 12. Permainan dakon di tanah biasanya menggunakan batu-batu kecil sebagai bijinya.
Jumlah pemainnya minimal 2 orang. Jika banyak pemain giliran dibuat sesuai dengan kesepakatan bersama. Jumlah biji dakon tidak ditentukan. Ini disesuaikan kondisi dan kesepakatan para pemain.

Dhakon

Secara etimologi, Dhakon berasal dari kata dhaku dengan akhiran-an. Ini berarti dhaku mengacu pada kata ngakoni. Di Jawa sendiri, biasanya Dhakon terbuat dari kayu yang berukir indah dan dikenal secara turun-temurun oleh leluhur Jawa.
Permainan tradisional ini mengajarkan anak tentang ketekunan, ketepatan, kejujuran, berhitung hingga kesabaran.
Uniknya game ini melatih jiwa dagang anak, dan ketajaman berpikir buat ngambil keuntungan.


Sejarah


Tidak diketahui dengan pasti kapan munculnya dhakon di Pulau Jawa taupun di kraton. Namun menurut RA. Maharkesti, BA (1999/2000) dalam Laporan Penelitian Jarahnitra menyebutkan ada 3 versi:


  1. Dakon masuk ke kraton sejak kejayaan Majapahit, tepatnya dalam pemerintahan Ratu kencana Wungu, karena ada satu cerita yang menyebutkan bahwa ratu Kencana Wungu itu mempunyai kesukaan bermain dakon.
  2. Masa Belanda, karena di dalam permainan dakon terdapat istilah mbedhil . hal ini berhubungan dengan senapan atau meriam. Pada masa perlawanan Sultan Agung, untuk mengimbangi kekuatan lawan maka harus memiliki bedhil. Para prajurit Mataram yang sebagian besar berasal dari golongan petani giat berlatih bedhil dan disela-sela istirahat bermain tradisi mereka termasuk dakon. Oleh karena itu dengan sendirinya permainan dakon masuk ke lingkungan kraton
  3. Permainan dakon dibuat oleh Ki Buyut manggal dari lereng Gunung Lawu. Beliau adalah seorang guru ilmu gaib dan meramal nasib seseorang dengan main dakon yang terbuat dari kayu sawo dan diberi nama Gus Gamplong. Beliau memiliki murid RM gandakusuma yang tak lain adalah KGPAA mangkunegara IV. Setelah selesai belajar mohon ijin untuk membawa Gus Gamplong. Sejak saat itu permainan dakon masuk Pura mangkunegaran dan digunakan permainan termasuk para putrid yang menunggu giliran untuk menari




Bahan baku


Sejak dakon masuk lingkungan istana, mengalami beberapa perubahan. Semula biji dakon adalah batu kerikil, klungsu atau isi buah asam, biji koro benguk, biji jagung, biji tanjung dan sebagainya. Tetapi setelah masuk kraton diganti dengan biji sawo kecik. Dakon sendiri semula hanya menggunakan tanah yang dilobangi membentuk lingkaran disebut sawah, sedang lobang besar di kanan dan kiri disebut lumbung. Permainan ini dilakukan saat istirahat mengerjakan sawah. Permainan ini juga dilakukan di rumah dengan membuat batang dakon dari kayu sawo atau kayu ringan lainnya. Saat masuk ke kraton dirubah berbahan kayi jati dan diperindah dengan hiasan.

Cara Bermain Dhakon


Dakon awalnya setiap lubang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Salah seorang yang memulai (biasanya melakukan suite untuk menentukan siapa yang lebih dulu) dapat memilih lobang yang akan diambil dan meletakkan satu ke tiap-tiap lubang di sebelah kanannya dan seterusnya. Bila biji habis di lubang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bila habis di lubang besar miliknya maka ia mendapatkan kesempatan khusus dengan memilih lobang kecil di sisinya. Bila ternyata habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lubang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.

Permainan dianggap selesai apabila salah satu pemain sudah tidak ada biji lagi yang dapat diambil (seluruh biji ada di lobang besar disisi kanan dan kiri pemain). Pemenang ditentukan dengan yang mendapatkan biji terbanyak.

Istilah dalam dakon



  • Andhok, bila kecik terakhir jatuh di sawah yang kosong, baik di sawah sendiri maupun sawah lawan. Maka permainan harus berhenti sementara sampai lawan juga mengalami andhok. Jika andhok di sawah sendiri maka bias mbedhil dan bila jatuh di sawah lawan bias mikul.
  • Mbedhil, bila andhok di sawah sendiri dan lurus di depannya tempat sawah lawan terdapat kecik, maka bias diambil dan dimasukkan ke lumbung
  • Ngacang, yaitu sawah yang isinya kurang dari 7. Saat sawah berisi 5 dan harus dijalankan maka disebut ngacang lima
  • Bero,  sawah yang kosong sama sekali
  • Buk, jumlah akhir kedua pemain sama
  • Kobongan, jika sudah tidak dapat bermain lagi karena sawahnya tidak memiliki kecik lagi atau kalah


Unsur-unsur yang terkandung


1. Hiburan

2. Kejujuran dan sportifitas

3. Strategi dan berfikir

4. Penalaran

5. Demokrasi

6. Rasa Tanggung jawab

7. Kepatuhan

8. Persahabatan

9. Bersifat terbuka

Fungsi Bermain Dhakon


1. Meramal


  • Jika sawah ngacang 1 atau 5 disebut lumbung, berarti hasil panen akan melimpah;
  • Jika sawah ngacang 2 atau 6 disebut suwung, bebarti akan mengalami gagal panen karena hama;
  • Jika sawah ngacang 3 atau 7 disebut maro berarti buk atau tidak ada keuntungan dan tidak rugi
  • Jika sawah ngacang 4 atau 8 disebut mentes berarti hasil panen cukup untuk kebutuhan sendiri

2. Mengasah Kecerdasan Otak, karena ada perhitungan dan perkiraan sehingga menimbulkan ketajaman berfikir dan lebih cermat

3. Menanamkan Sopan santun, sekaligus menghilangkan status social. Selama permainan bersimpuh atau bersila. Dalam bermain dakon memiliki hak dan kuajiban yang sama tidak memandang derajat dan martabat. Saat bangsawan bermain dengan abdi dalem duduknya juga sejajar.


Bagaimana tertarik untuk mempelajari permainan Dhakon?
Semoga artikel tentang Permainan Dakon Yang Syarat Akan Manfaat ini bisa menjadi referensi dan pengingat bahwa permainan tradisional tak kalah asyiknya.