Uniknya Pasar Lawas Kumandang Ditengah Hutan Wonosobo

Ninjutsu.eu.org-Halo sobat Ninshu kali ini saya akan berbagi informasi tentang wisata kuliner yang sangat unik. Pasar Lawas Kumandang Wonosobo, pasar ini sangatlah unik karena terletak di tengah rindangnya hutan Wonosobo.
Konsepnya pun unik dan sangat tradisional, seperti pasar jaman tempo dulu disaat masih eksis dunia Kerajaan-kerajaan.

Uniknya Pasar Lawas Kumandang Ditengah Hutan Wonosobo


Lokasi Pasar Lawas Kumandang Wonosobo

Pasar Kumandang Lawas ini berada di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Tepatnya Pasar Lawas Kumandang ini berada di Dusun Bongkotan, Desa Bojosari, Kecamatan Kertek, Wonosobo.
Didirikan pada pertengahan bulan Mei 2018, Pasar Lawas Kumandang menjadi pasar yang berbeda dari pasar kebanyakan.

Dengan tujuan melestarikan budaya Jawa dan kepedulian akan lingkungan, pasar ini unik karena menggunakan kepingan bambu untuk transaksi jual beli.
Selain pasar di area ini juga ada reruntuhan Candi Hindu.

Konsep Pasar Lawas Kumandang Yang Unik

Pasar Lawas Kumandang pertama kali diinisiasi oleh Pak Eko Harmony yang kemudian disambut hangat oleh Pak Kepala Dusun Bongkotan. Berdasarkan keterangan yang didapatkan, Bapak Kepala Dusun kemudian mengajak kerjasama pemilik lahan hutan untuk dijadikan pasar. Bukan langkah mudah untuk membangun pasar ini. Bapak Kadus harus meyakinkan warga bahwa pasar itu bisa membawa manfaat. Bahkan, untuk mengajak warga ikut menjadi pedagang, Bapak Kadus harus door to door untuk membangun kepercayaan warga. Pada akhirnya, warga mau bergabung dan diadakanlah gotong royong untuk membangun pasar dimulai dari membangun area pasar, membuka akses menuju pasar, membuat bangku-bangku, dan sebagainya. Ada juga donatur yang berperan dalam menyukseskan pasar ini. Jadi pasar ini bisa dibilang merupakan usaha swadaya masyarakat.

Fakta Unik Pasar Lawas Kumandang Wonosobo

Banyak keunikan yang ada di pasar Lawas Kumandang ini. Tak seperti pasar-pasar pada umunya pasar ini memiliki aturan yang unik.

Keping Bambu

Berbeda dengan pasar pada umumnya yang bertransaksi dengan uang Rupiah, di Pasar Kumandang kamu cuma bisa bertransaksi dengan keping bambu yang mereka sediakan, Millens. Kita bisa memiliki keping bambu tersebut dengan menukarkannya di tiga stan yang mereka sediakan. Satu keping bambu sama dengan Rp 2.000.

Model transaksi seperti ini pernah saya lihat di Pasar Segajih di Kulon Progo, Yogyakarta, atau di Pasar Papringan, Temanggung. Unik dan menarik!



Ada tiga stan pembelian keping bambu di sana. Sayang, antrian pengunjung belum diatur menjadi satu barisan. Saya pun harus berdesakan dengan pengunjung lain untuk mendapatkan keping bambu tersebut.

Jajanan Tradisional

Memasuki Pasar Kumandang, suasana sudah cukup ramai. Saya segera berkeliling untuk berburu berbagai jajanan tradisional sebelum kehabisan dibeli pengunjung lain. Sekali lagi, antusiasme pengunjung membuat saya mengantre dan berdesakan dengan pengunjung lain. Perjuangan belum berakhir! Ha-ha.








Ada banyak stan makanan dan minuman di sana. Semuanya serba lawas dan tradisional. Banyak makanan di sana yang bahkan bakal jarang kita temukan dalam keseharian, misalnya jajanan seperti cenil, lupis, tiwul, telur gulung, dan wajik buah. Wah, kalau saja nggak ingat berat badan, rasanya pengin saya coba semuanya, deh!

Zero Plastic

Pasar Kumandang mengusung konsep kembali ke alam dan zero plastic. Yap, ini sesuai dengan lokasinya yang berada di tengah hutan. Jadi jangan heran kalau kamu nggak diberi kantung plastik untuk membawa belanjaan.



Eits, tapi jangan khawatir, kamu bisa, kok, membeli tas anyaman bambu seharga empat keping bambu untuk tempat belanjaanmu. Yeah, ramah lingkungan sekali.

Dilarang Sembarangan Merokok

Oya, untuk kamu yang merokok, jangan sembarangan merokok di Pasar Kumandang, ya! Para pengunjung di sana memang dilarang merokok di sembarang tempat. Kalau kebelet pengin merokok, panitia sudah menyediakan tempat merokok khusus, kok.

Pasar Kumandang juga sebagai tempat wisata edukasi bagi anak-anak.

Harus Berbahasa Jawa untuk Komunikasi

Dalam komunikasi dan transaksi di Pasar Lawas Kumandang ini pengunjung harus menggunakan Bahasa Jawa. Untuk itu kamu harus sedikit-sedikit belajar bahasa jawa nih. haha



Pasar dilengkapi dengan beberapa fasilitas khusus seperti,



  1. Area khusus merokok dilengkapi dengan bangku dan menurut Bapak Ahmad, sengaja ditempatkan di area yang jauh dari anak-anak untuk alasan kesehatan. Namun, meski ada area ini, ada beberapa pengunjung yang masih merokok di tempat yang tidak seharusnya. mungkin hal tersebut terjadi karena belum ada tulisan peringatan larangan merokok di area utama.

  2. Area bermain anak, atau yang diberi label ‘Playon Bocah’, dilengkapi dengan fasilitas bermain tradisional. Fasilitasnya ditujukan agar anak-anak kecil juga mengenal permainan tradisional. Sayangnya, jenis mainannya belum banyak. Bagi yang mau mengusulkan dan jadi volunteer di area tersebut, mungkin bisa mengusulkan ke pihak panitia.

  3. Panggung pertunjukkan bertujuan menampilkan beragam aksi kesenian. Di hari Minggu itu, kesenian yang ditampilkan adalah menyanyi, beat box, nyanyian lagu jawa yang diiringi dengan alat musik tradisional Wonosobo yaitu bundengan. Tidak menutup kemungkinan ada aksi kesenian lain yang lebih seru.


Itulah sedikit ulasan tentang Uniknya Pasar Lawas Kumandang Ditengah Hutan Wonosobo. Buat kamu yang suka wisata kuliner sepertinya tempat ini wajib kamu kunjungi deh.